Museum Sonobudoyo sebagai sebuah lembaga kebudayaan kembali menggelar pameran karya seni rupa hingga artefak kuno dari sejak masa pra-sejarah. Pameran Abhinaya Karya 2023 bertajuk “Kamala Padma: Laga dalam Hening, Pijar dalam Petang” mengangkat tema besar dari sosok seorang ibu, acara ini dilaksanakan pada rentang tanggal 6 Juni – 28 Juli 2023. Tentu saja ini menjadi moment berharga atas kembalinya narasi perempuan dan keibuan pada wacana publik, kisah para ibu memang telah terekam jauh pada beberapa manuskrip kuno hingga tradisi lisan yang hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Ada satu karya yang cukup menyita sorot mata, yakni lukisan yang berjudul “Ritus Bumi” karya Citra Sasmita, berukuran 35 x 52 cm dibuat diatas kanvas tradisional gaya kamasan dengan kayu antik menggunakan cat akrilik, melukiskan seorang perempuan (ibu) berdiri diatas wajah-wajah sesamanya dan dikelilingi oleh dua pohon. Ekspresi wajah wanita itu tampak kelelahan, ekspresi kehidupan yang keras terlintas pada ekspresi tubuh dengan tanpa busana dengan penampakan alat reproduksi yang berusaha ditekankan dengan warna merah seperti memancar sinar atau cahaya. Sedangkan pepohonan dilukiskan layu tetapi tidak mati, ranting-rantingnya masih kuat, daun-daunnya jarang. Lukisan ini menggambarkan hiruk-pikuk kehidupan ibu dan kesuburan di tengah krisis kesadaran ekologi.
Narasi yang ingin dibangun pada lukisan itu ialah tentang adanya hubungan ekologi dan feminisme, utamanya karena ibu lebih mungkin untuk memainkan peran utama didalam kegiatan keterikatan, berbagi dan berpartisipasi harmonis dengan alam, yang kesemuanya berorientasi kepada keberlangsungan hidup. Alam adalah teman, sekaligus sebagai penjaga kelangsungan hidup bumi dan pemangku reproduksi kehidupan, demikian juga perempuan (ibu) sebagai teman. Sebagaimana proses ini juga sejalan dengan fenomena bertambahnya populasi manusia, sehingga makanan semakin langka dan manusia merasakan alam bukan sebagai ibu yang baik hati, lantas cara mengatasinya dengan mengembangkan berbagai teknik (membuat sumur, menggali tanah) untuk membebaskan diri dari keinginan dan memperoleh kekayaan yang disembunyikan oleh alam, yang mana “alam” adalah representasi dari perempuan.
Pada saat ini, figur ibu dalam lukisan “Ritus Bumi” direpresentasikan dalam bentuk anatomi tubuh ibu yang ideal dengan gambaran perempuan telanjang, hal ini mengungkapkan masa kemegahan dan bentuk ideal manusia menurut budaya Jawa. Disisi lain, sosok ibu di Indonesia selalu dihubungkan dengan bumi atau tanah sebagai pusat kehidupan yang harus dihargai. Keseluruhan cerita legenda dari beberapa foklor etnik di Nusantara menunjukkan nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan eksistensi kekuatan, kekuasaan, dan pengaruh ibu dalam kehidupan anak, keluarga, bahkan menjadi simbol kehidupan (sumber abadi) dengan perannya sebagai pemelihara kehidupan, kelahiran, kesuburan, dan siklus pertumbuhan yang ada di bumi.
Akhirnya, ibu melalui perannya yang sangat penting memberikan konseptualitas identitas sebagai proses yang memungkinkan kita untuk memahami pentingnya rasa dihargai bagi perempuan dalam hubungan antar manusia. Tidak hanya berhenti disitu, hal tersebut memungkinkan kita untuk melihat ini sebagai karakteristik dalam memelihara, peduli, dan tanggung jawab, yang terkait dengan perempuan secara sosial. Dan ekofeminisme lahir sebagai bentuk perlawanan perempuan dari berbagai aspek yang menindas, perkawinan antara ekologi dan feminis melahirkan suatu teori yang dinamakan sebagai ekofeminisme.
Sumber Foto: Instagram @citrasasmita_work
Penulis: Ifan Maulana Ishak
Pig
26 Sep 2023 08:13 WIB Baguss bangett??