Gedung Lama

Gedung Lama

Kota Yogyakarta hingga kini masih menyandang predikat sebagai kota budaya dengan Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai simbol terpeliharanya budaya Jawa. Museum Sonobudoyo sebagai “lorong” penelusuran tradisi dan budaya menjadi magnet dalam menguak tradisi budaya kehidupan masyarakat (termasuk masyarakat Jawa) dari masa sebelum dikenal adanya tulisan (prasejarah) hingga masa adanya peradaban tinggi. Museum Sonobudoyo didirikan oleh Java Institut yaitu Yayasan Kebudayaan Jawa, Bali, Lombok, dan Madura pada masa kolonial yang anggotanya terdiri atas orang asing dan pribumi. Panitia perencana pendirian museum dibentuk pada tahun 1931 dengan anggota antara lain: Ir. Th. Karsten, P.H.W. Sitsen, dan Koeperberg. Bangunan museum menggunakan tanah bekas Shouten hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan pembangunannya ditandai dengan candrasengkala memet “Buta Ngrasa Hesthining Lata” yaitu tahun 1865 Jawa (tahun 1934 Masehi), terukir di tebeng yang letaknya di bagian atas gawangan pintu utama Ndalem Ageng. Sedangkan peresmian dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana VIII pada hari Rabu Wage tanggal 9 Ruwah Jawa (6 November 1935 Masehi) dengan ditandai candrasengkala memet “Kayu Winayang ing Brahmana Budha”, terukir pada dinding regol (gapura) Museum Sonobudoyo.

Berbagai koleksi yang ada di museum merupakan hasil penelitian Java Institut. Tidak mengherankan apabila koleksi Museum Sonobudoyo dapat mencerminkan runtutan proses budaya yang berlangsung di Jawa, Bali, Lombok dan Madura. Koleksi masa prasejarah sejak munculnya manusia purba di Jawa dengan tingkat budaya berupa kapak-kapak batu sampai pada masa dikenalnya logam dan religi tercermin dari tinggalan berupa artefak yang menjadi koleksi Museum Sonobudoyo. 

Tidak perlu ragu untuk segera berkunjung ke Museum Sonobudoyo yang terletak di Jalan Pangurakan (Trikora) 6 Yogyakarta, di sebelah utara kraton Yogyakarta. Berbagai macam benda peninggalan warisan budaya sejumlah 62.661 buah, meliputi koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, historika, numismatik, filologi, keramologi, seni rupa, teknologi, dan beragam senjata akan melengkapi penelusuran menguak sejarah tradisi budaya. Berbagai koleksi Museum Sonobudoyo dapat ditelusuri melalui Ruang Pengenalan, Ruang Prasejarah, Ruang Klasik, Ruang Islam, Ruang Batik, Ruang Wayang, Ruang Topeng, Ruang Jawa Tengah, Ruang Logam, Ruang Senjata, Ruang Permainan Anak-anak, dan Ruang Bali.

Koleksi Pilihan

Lebih Banyak