Bercermin Pada Tokoh Anoman Koleksi Museum Sonobudoyo

Bercermin Pada Tokoh Anoman Koleksi Museum Sonobudoyo

Pengalaman di Museum Sonobudoyo

Udara panas di Jalan Pangurakan Yogyakarta tak menyurutkan langkah wisatawan menuju Museum Sonobudoyo. Setelah membeli tiket akhirnya petugas mempersilakan pengunjung masuk. Karena harus mengantri dengan pengunjung lain maka petugas penerima tamu mempersilakanku untuk sejenak menunggu di luar dengan melihat koleksi museum berupa beberapa patung. Di luar museum tampak pula sekelompok siswa sedang menunggu antrian. Salah satu dari mereka mengeluarkan makanan dari dalam tas. Teman-temannya segera saling berebut. Ada seorang siswa berbadan besar mengambil lebih dari satu dan memasukkan ke dalam celana tanpa mau berbagi. Sehingga teman yang lain tidak mendapat bagian. Rasa kesal di hati seketika tumbuh setelah tampak di depan mata terdapat kerakusan serta ketidak pedulian dengan sesama karena merasa dirinya lebih dari yang lain. Watak tersebut mengingatkan pikiran ini pada sifat kera yang memiliki sifat serupa.

Tidak seberapa lama guru mereka datang untuk mengajak rombongan tersebut memasuki museum. Petugaspun mempersilakanku untuk masuk bersama dengan mereka. Tampak seorang pemandu mendampingi rombongan siswa di depan memasuki ruang pamer pertama. Perhatianku langsung tertuju pada tiga tokoh wayang yaitu Anoman, Prabu Rama Wijaya dan Raden Lesmana Widagda di sebelah timur pintu masuk ruangan. Ketiga wayang berada di balik layar berbingkai kaca bening. Dari kejauhan meskipun hanya berupa bayangan hitam dengan ukiran indah namun tampak nyata saling berbincang meski tanpa kata. Setelah melihatnya pikiran ini kembali menuntun pada Anoman, sosok kera berbulu putih di dunia pewayangan.

Anoman dalam Pewayangan

Anoman dalam cerita wayang merupakan putra Dewi Anjani. Dia terlahir akibat ibunya ketika melakukan tapa “kungkum” merendam diri di telaga Nirmala tanpa sengaja memakan daun asam muda. Daun tersebut telah terjatuhi benih kama milik Batara Guru yang tidak kuasa menahan birahi setelah melihat tubuh Dewi Anjani berendam di dalam telaga. Anjani pun hamil dan ketika terlahir putranya berwujud kera berbulu putih dan diberi nama Anoman. Batara Guru memerintahkan Batara Bayu agar mengangkat Anoman sebagai anak. Atas didikan Batara Bayu, Anoman memiliki kekuatan super. Selain itu sebagai penanda saudara bayu Anoman mengenakan kain Poleng Bang Bintulu Aji serta Kuku Pancanaka.

Anoman dalam Tembang Jawa

Seiring berjalannya waktu, Anoman tinggal bersama dengan pamanya, Sugriwa dan bangsa kera di Gowa Kiskenda. Meskipun berwujud kera namun Anoman dapat berbicara seperti manusia. Selain itu dia tidak berwatak rakus bahkan rela berkorban meskipun bukan dari golongan bangsa kera. Hal ini tampak dari sebuah tembang asmaradana dan lirik lagu jawa berjudul Anoman Obong ciptaan senimana jawa terkenal bernama Ranto Edi Gudel.

Dalam lagu asmaradana berjumlah 7 baris lirik yang menceritakan tentang watak anoman pada larik ke lima dan enam yaitu: …/anoman cancut tumandang/ ngalengka wus dadi awu/… “Anoman segera menjalankan perintah/ Alengka dibakar menjadi abu.” Sedangkan dalam lagu Anoman Obong pada lirik ke lima sampai dengan sembilan: …/anoman si kethek putih/ sowan taman sinta dijak mulih/ konangan Indrajit lan patih/ ning anoman ora wedi getih/ee la kae ngalengka diobong/… “Anoman kera berbulu putih/ pergi ke taman untuk mengajak Sinta pulang/ meski sudah ketahuan Indrajid dan patih/ namun Anoman tidak takut terluka/ Anoman mampu membakar Alengka.”

Dari lirik lagu asmaradana dan Anoman Obong di atas, terlihat bahwa Anoman memiliki watak iklas menolong dengan cancut tumandang atau bergegas menjalankan perintah Rama Wijaya mencari Dewi Sinta, rela berkorban menolong Dewi Sinta meskipun nyawa taruhannya, pemberani dan tidak gentar menghadapi musuh yaitu Indrajit, serta tidak memaksakan kehendak ketika Dewi Sinta menolak untuk kembali pada Rama Wijaya.

Koleksi Tokoh Anoman di Museum Sonobudoyo

Dari keluhuran budi tokoh Anoman sebagai cerminan hidup di atas maka tepat jika Museum Sonobudoyo menghadirkannya sebagai koleksi yang dapat ditemukan di beberapa tempat, yaitu:  

  1. Ruang pamer pertama. Anoman berhadapan dengan Rama dan Lesmana dalam bingkai kaca di balik layar,
  2. Di ruang wayang kulit pada simpingan sebelah kanan menandakan tokoh berwatak baik, Anoman terletak di tengah dengan warna putih mencolok. Selain itu Anoman hadir dalam wujud animasi yang disajikan begitu apik. Hal ini mampu menarik perhatian pengunjung untuk sejenak menikmati pementasan cerita Ramayana dengan teknologi modern,
  3. Pada gedung baru Museum Negeri Sonobudoyo level 2 bagian koleksi pertunjukan dan wayang, tokoh Anoman berukuran besar berbingkai kaca berhadapan dengan Kumbakarna mengapit pemain gamelan gender yang menghasilkan alunan musik jawa klasik penenang jiwa.

Secercah Harapan    

Anoman sebagai sosok sentral yang memiliki berbagai keluhuran budi diharapkan mampu menjadi cerminan hidup untuk generasi muda agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maka pantas jika Museum Sonobudoyo menyajikan tokoh kera berbulu putih tersebut sebagai koleksi. Selaian itu upaya yang dilakukan oleh Museum Sonobudoyo dengan memadukan cerita wayang dengan teknologi modern diharapkan mampu menarik perhatian pengunjung terutama generasi muda.

Dengan upaya tersebut diharapkan dapat membangkitkan kecintaan generasi muda terhadap wayang dan menumbuhkan kesadaran bahwa wayang tidak hanya sebatas tontonan namun mampu menjadi tuntunan hidup. Sehingga tokoh-tokoh serta cerita wayang kulit sebagai warisan leluhur yang indah dan luhur akan tetap lestari dan di cintai generasi kekinian sampai akhir nanti.

 

Penulis: Hidratmoko Andritamtomo

Komentar
N
Nyiur winarni
20 Mei 2023 17:06 WIB Artikel nya bagus sekali.untuk dibaca atau sebagai referensi pecinta wayang indonesia.
P
Padly
19 Jun 2023 18:29 WIB Sangat bermanfaat
K
Keyraaa
19 Jun 2023 18:32 WIB Artikelnya sangat bagus dan bermanfaat...
N
nabilaaa
19 Jun 2023 18:45 WIB wah artikelnya sangat bagus juga bermanfaat
O
OliviaNadiaaa
19 Jun 2023 19:12 WIB Artikelnya baguss, bermanfaat, dan enak dibacaaa

Artikel Terkait

Lebih Banyak